Perilaku pengganti adalah perilaku yang ingin Anda ganti dengan perilaku target yang tidak diinginkan. Berfokus pada perilaku bermasalah mungkin hanya memperkuat perilaku, terutama jika konsekuensi (penguat) adalah perhatian. Ini juga membantu Anda mengajarkan perilaku yang ingin Anda lihat sebagai pengganti perilaku target. Perilaku target dapat berupa agresi, perilaku destruktif, menyakiti diri sendiri, atau mengamuk.
fungsi
Penting untuk mengidentifikasi fungsi dari perilaku tersebut, dengan kata lain, “Mengapa Johnny memukul kepalanya?” Jika Johnny membenturkan kepalanya untuk mengatasi sakit gigi, jelas perilaku penggantinya adalah untuk membantu Johnny belajar memberi tahu Anda bahwa mulutnya sakit, sehingga Anda dapat mengatasi sakit giginya. Jika Johnny memukul guru saat tiba waktunya untuk berhenti dari aktivitas yang disukai, perilaku penggantinya adalah beralih dalam waktu tertentu ke aktivitas berikutnya. Memperkuat perkiraan perilaku baru tersebut adalah “menggantikan” target atau perilaku yang tidak diinginkan untuk membantu Johnny menjadi lebih sukses dalam lingkungan akademik.
Efektivitas
Perilaku penggantian yang efektif juga akan memiliki konsekuensi serupa yang memberikan fungsi yang sama. Jika Anda menentukan bahwa perhatian adalah konsekuensinya, Anda harus menemukan cara yang tepat untuk memberikan perhatian yang dibutuhkan anak sambil memperkuat perilaku yang dapat diterima. Ini sangat berguna jika perilaku pengganti tidak sesuai dengan perilaku target.
Dengan kata lain, jika seorang anak terlibat dalam perilaku pengganti, dia tidak dapat terlibat dalam perilaku bermasalah pada saat yang sama. Jika perilaku sasarannya adalah siswa bangun dari tempat duduknya selama pengajaran, perilaku penggantinya mungkin adalah tetap berlutut di bawah meja. Selain pujian (perhatian), guru juga dapat membubuhkan tanda penghitungan pada “tiket” meja yang dapat ditukarkan siswa dengan aktivitas yang disukai.
Kepunahan, yaitu, mengabaikan suatu perilaku alih-alih memperkuatnya, telah terbukti menjadi cara yang paling efektif untuk menghilangkan perilaku bermasalah, tetapi dapat menjadi tidak aman atau tidak sesuai dengan mendukung keberhasilan siswa. Pada saat yang sama, hukuman seringkali memperkuat perilaku bermasalah dengan berfokus pada perilaku bermasalah. Dengan memilih dan memperkuat perilaku pengganti, Anda menarik perhatian pada perilaku yang Anda inginkan, bukan perilaku yang tidak Anda inginkan.
contoh
- Perilaku obyektif: Albert tidak suka memakai baju kotor. Dia akan merobek bajunya jika dia tidak mendapatkan baju bersih setelah makan siang atau proyek seni yang berantakan.
- Perilaku Penggantian: Albert akan meminta baju yang bersih, atau dia akan meminta baju yang dicat untuk menutupi bajunya.
- Perilaku Sasaran: Maggie memukul kepalanya sendiri ketika dia menginginkan perhatian guru, karena dia menderita afasia dan tidak dapat menggunakan suaranya untuk menarik perhatian guru atau pembantunya.
- Perilaku Pengganti: Maggie memiliki bendera merah yang dapat dia tempatkan di nampan kursi rodanya jika dia membutuhkan perhatian guru. Guru dan asisten kelas memberi Maggie banyak penguatan positif karena meminta perhatian mereka dengan benderanya.