Definisi dan Contoh Oksida Amfoter

0
4


Oksida amfoter adalah oksida yang dapat bertindak sebagai asam atau basa dalam reaksi  untuk menghasilkan garam dan air. Amfoterisme tergantung pada keadaan oksidasi yang tersedia untuk spesies kimia. Karena logam memiliki banyak tingkat oksidasi, mereka membentuk oksida dan hidroksida amfoter.

Contoh oksida amfoter

Logam yang menunjukkan amfoterisme termasuk tembaga, seng, timah, timah, berilium, dan aluminium.

Al 2 O 3 adalah oksida amfoter. Ketika bereaksi dengan HCl, ia bertindak sebagai basa untuk membentuk garam AlCl 3 . Ketika bereaksi dengan NaOH, ia bertindak sebagai asam untuk membentuk NaAlO 2 .

Biasanya, oksida dengan elektronegativitas menengah bersifat amfoter.

molekul amfiprotik

Molekul amfiprotik adalah kelas spesies amfoter yang menyumbangkan atau menerima H + atau proton. Contoh spesies amfiprotik termasuk air (yang terionisasi sendiri), serta protein dan asam amino (yang memiliki asam karboksilat dan gugus amina).

Misalnya, ion hidrogen karbonat dapat bertindak sebagai asam:

HCO 3  + OH  → CO 3 2−  + H 2 O

atau sebagai dasar:

HCO 3  + H 3 O +  → H 2 CO 3  + H 2 O

Perhatikan bahwa meskipun semua spesies amfiprotik bersifat amfoter, tidak semua spesies amfoter bersifat amfiprotik. Contohnya adalah seng oksida, ZnO, yang tidak mengandung atom hidrogen dan tidak dapat menyumbangkan proton. Atom Zn dapat bertindak sebagai asam Lewis untuk menerima pasangan elektron OH−.

Istilah terkait

Kata “amphoterus” berasal dari kata Yunani amphoteroi , yang berarti “keduanya.” Istilah amfikromatik dan amfikromik terkait dan berlaku untuk indikator asam-basa yang menghasilkan satu warna saat bereaksi dengan asam dan warna berbeda saat bereaksi dengan basa.

Penggunaan spesies amfoter

Molekul amfoter yang memiliki gugus asam dan basa disebut amfolit. Mereka ditemukan terutama sebagai zwitterion dalam kisaran pH tertentu. Amfolit dapat digunakan dalam pemfokusan isoelektrik untuk mempertahankan gradien pH yang stabil.